Gempa Aceh
Gempa Aceh berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya,demikian berita dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dengan pusat gempa berada di lokasi 2,30 derajat Lintang Utara dan 96,87 derajat Bujur Timur, sekitar 75 km tenggara Sinabang, dengan kedalaman 34 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa susulan juga terus terjadi, antara lain pukul 05.26 dengan kekuatan 5,1 SR yang berada sekitar 60 km tenggara Sinabang dan pada pukul 05.28 dengan kekuatan 5,2 SR dengan pusat gempa sekitar 3,2 km timur laut Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Menko Kesra Agung Laksono mengatakan Pemerintah Pusat memberikan bantuan sebesar Rp500 juta untuk membantu Pemerintah Provinsi Aceh menangani korban gempa yang terjadi pada Rabu (7/4).
Menkokesra menjelaskan, bantuan tersebut untuk dibagi kepada beberapa kabupaten yang terkena dampak gempa guna operasional tanggap darurat.
"Saat ini tim kaji cepat sudah berada di lokasi gempa dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk meneruskan hasil laporan ke pemerintah pusat,"
PLN Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) mengungkapkan 11 pembangkit di Sumatra Utara (Sumut) mengalami gangguan menyusul gempa berkekuatan 7,2 SR di Simelue Aceh, Rabu (7/4) pagi.
"Gangguan di 11 pembangkit di Belawan itu membuat PLN Sumbagut kehilangan daya 800 MW dari 1.300 total daya listrik," kata General Manager PT PLN Sumbagut, Dedy Pranoto di Medan. "PLN terus bekerja memperbaiki mesin agar secara bertahap daya di pembangkitan Belawan pulih," katanya.
Dari 11 unit mesin pembangkit di Belawan, seusai gempa hanya satu yang hidup termasuk dua unit PLTU Labuhan Angin.
Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk 352 pengungsi korban gempa Aceh. Bantuan untuk korban gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter itu merupakan susulan setelah Rabu (7/4), PMI mendirikan tenda yang menampung 300 pengungsi di Desa Ulul Mayang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar